Menyebarkan Informasi Dan Mengedukasi Tanpa Harus Menjadi Praktisi Atau Selebriti

“Nyethe” Cara Baru menikmati Kopi dari Kota Homo Wajakensis

“Nyethe” Cara Baru menikmati Kopi dari Kota Homo Wajakensis

Apakah anda pernah menikmati secangkir kopi hitam untuk menunggu matahari terbit atau sekedar menikmatinya bersama beberapa teman membunuh waktu di malam hari, jika anda sering melakukan nya maka tentu saja anda sudah tak lagi asing dengan cairan hitam yang tersisa pada bagian bawah cangkir kopi. Cairan hitam ini di Kota Tulungagung akrab disebut dengan Cethe.

Taukah anda Kota Tulungagung, Tulungagung adalah kota kecil di propinsi Jawa Timur kota ini terletak di sebelah selatan Kota Kediri. Bagi para pelancong nama kota ini memang kurang terkenal namun bagi anda pecinta sejarah terutama arkeolog maka nama kota ini merupakan salah satu kota referensi yang patut ada di setiap buku seorang arkeolog, bagaimana tidak di kota ini lah fosil manusia purba temuan Eugene Dubois yang tersohor itu ditemukan, fosil yang kini di kenal dengan nama Homo Wajakensis ditemukan di desa wajak kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Bahkan menurut kabar yang beredar keramik terkenal asal italia mengambil bahan mentah dari salah satu gunung kapur di daerah ini.

Bagi pecinta kopi di Kota Tulungagung, Cethe bukan hanya sekedar bekas atau sisa-sisa minuman kopi yang kemudian terbuang sia-sian namun lebih dari itu. Cethe merupakan identitas karena ketika mereka selesai menghabiskan satu cingkir (wadah gelas kecil khusus kopi) kopi hitam di warung-warung kopi mereka biasanya memanfaatkan cethe sebagai tatoo atau hiasan untuk rokok mereka. Caranya pun cukup mudah yaitu dengan menuangkan sisa cethe di atas lepek (Tatakan gelas kecil) kemudian dengan peralatan sederhana seperti ujung sendok teh atau bagian putih batang korek kayu yang di celupkan di permukaan cethe kemudian dengan perlahan-lahan lukiskan cethe tersebut di atas batang rokok yang telah dipersiapkan, setelah menggambarinya dengan cethe, rokok tidak bisa langsung digunakan karena cethe masih basah biasanya mereka menunggu 5-10 menit agar cethe benar-benar kering dan siap dianyalakan.

Para pecinta seni cethe ini percaya bahwa rokok yang di digambari cethe akan memiliki aroma khas dengan rasa yang berbeda pula. Namun tidak semua kopi hitam bisa menghasilkan cethe yang berkualitas bagus sebagai penghias rokok hanya kopi hitam dari warung-warung kopi tertentu yang mempunyai karakteristik lembut dan mudah kering yang bisa digunakan sebagai cethe, nah disitulah rahasia-rahasia warung cethe terus dipelihara agar tidak kehilangan pelanggan nya. Apabila anda ingin menikmati cethe dirumah anda bisa membeli sebungkus bubuk kering kopi hitam yang sudah diramu dan menghasilkan cethe yang lembut dan kering yang bisa anda sedu di rumah bersama keluarga. Untuk secingkir kopi hitam dibandrol dengan 1000 hingga 1500 Rupiah.

Bagi anda yang ingin menikmati sensasi “Nyethe” seperti di atas, anda bisa datang langsung ke kota ini, jika anda saat ini berada di sekitar Jawa Timur atau sedang berlibur di daerah Jawa timur anda bisa memanfaatkan jasa Kereta Api Rapih Doho dan Kereta Api Penataran yang melintasi rute Tulungagung - Surabaya, atau anda bisa memanfaatkan bis Antar Kota Dalam Propinsi yang beroperasi 24 jam Nonstop.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Direktori

top blogs
blog directory
blog search directory

Resources

Teknologi

<>