Bentor, Hama Atau Berkah Di Kotamobagu

Kotamobagu, munculnya kendaraan roda tiga yang di namakan Bentor atau Becak Motor di Kota Kotamobagu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sekitar tahun 2002 Kendaraan Bentor di perkenalkan di kotamobagu, dan Kendaraan ini sengaja di datangkan dari Provinsi Gorontalo oleh beberapa orang, namun siapa yang pertama kali mendatangkan kendaraan ini juga tidak jelas di karenakan informasi yang simpang siur.

Asal muasal atau sejarah kendaraan Bentor yaitu dari Provinsi Gorontalo, Bentor sendiri sudah banyak di gunakan di Provinsi Gorontalo sebelum di datangkan di Kota Kotamobagu. Kehadiran kendaraan Bentor-pun mendapatkan perlawanan dari sopir – sopir angkot / mikrolet pada waktu itu, mereka melakukan demo besar – besaran di depan lapangan kotamobagu untuk menolak kehadiran Bentor, demo tersebut membuat jalanan Kotamobagu menjadi sangat sunyi.

Saat itu tidak ada satupun bentor yang keluar mencari nafkah, mereka takut keluar dari jalanan karena dapat membahayakan jiwa dan kendaraan mereka. Anak – anak sekolah termasuk saya sendiri terlantar karena tidak ada kendaraan yang lewat selain kendaraan pribadi.

Saat ini kehadiran kendaraan Bentor  membuat jalanan dalam kota semeraut, sopir – sopir Bentor parkir di mana saja sesuka hati, mulai dari kompleks mangga dua sampai pasar serasi semuanya parkir tidak karuan.

Karena kendaraan Bentor menjadi sangat banyak otomatis membuat kualitas udara di Kotamobagu menjadi berkurang, kota kecil inipun mulai terasa sangat panas. “Dulu sekitar tahun 1995 sampai 1998 udara di kotamobagu sangat sejuk,  jam segini (10:00 siang)  panasnya matahari tidak seperti ini” gumam seorang pedagang pisang molen yang sudah sekian lama hidup dan mencari nafkah di kotamobagu.

Sekarang ini, untuk menyingkirkan kendaraan Bentor dari kotamobagu menurut saya akan sulit, itu di karenakan sebagian masyarakat menjadikan Bentor sebagai mata pencaharian mereka satu – satunya, bahkan saya melihat ada kaum perempuan yang juga menjadi sopir bentor karena desakan ekonomi.

Hadirnya Bentor juga membuat tingkat kejahatan dan premanisme menurun, banyak dari para preman yang beralih profesi menjadi sopir Bentor, mereka tidak lagi nongkrong dan memalak orang lewat seperti dulu, anak – anak putus sekolah banyak juga yang berprofesi sebagai sopir Bentor sehingga mereka bisa menabung dan sekolah paket.

Kemudahan akses juga di rasakan oleh masyarakat kotamobagu, berkat kehadiran Bentor, di mana – mana ada Bentor jadi tak perlu lama – lama menunggu seperti dulu (jaman angkot), setiap beberapa menit pasti ada Bentor yang lewat.

Bentor juga telah berevolusi, seingat saya perubahan design Bentor sudah sebanyak lima kali, mulai dari yang memakai plastik sampai dengan memakai kaca, ada juga yang di lengkapi dengan setir seperti mobil. Kendaraan Bentor juga sudah di lengkapi dengan audio yang dahsyat, bahkan sampai kontes audio kelas Bentor juga sudah pernah di laksanakan di kotamobagu.

Sekian dulu artikel sederhana saya kali ini, semoga dapat bermanfaat untuk anda semua para pembaca.